Di kalangan Gereja Sidang Jemaat Allah  di Indonesia, siapa  yang tidak mengenal sosok ini apa lagi yang dari Sulaweai Utara. Sebagai ex Rector STT. PARAKLETOS TOMOHON Pdt. Dr. Rudy Lolowang dikenal sebagai seorang pengajar yang brilian, inovativ namun memiliki keramahan dan kerendahan hati.

Ketika menjabat sebagai Rector STT. PARAKLETOS TOMOHON, Dr. Rudy Lolowang begitu dekat dengan mahasiswa sehingga jangan heran jika semua mahasiswa begitu  mencintai sosok ini. Sifat kebapaan yang begitu kuat melekat dalam dirinya telah menjadikan dirinya diteladani dan dicintai banyak orang.

Lolowang melepaskan jabatan Rector STT PARAKLETOS TOMOHON karena melanjutkan study ke Amerika agar nantinya bisa kembali untuk membangun dan memajukan pelayanan di Indonesia kususnya di Sulawesi Utara.

Pertemuan Pdt.Dr. Rudy Lolowang dengan beberapa ex mahasiswa STT PARAKLETOS TOMOHON yang sekarang telah menjadi pendeta-pendeta, antara lain: Pdt. Jeffrey Hutagalung, Pdt. Royke Soromi bersama Istri, Pdt. Stevie Goni bersama Istri meberikan kesan yang sangat baik dan harapan bagi pelayanan yang ada di Indonesia.

Dalam pertemuan ini Om Rudy (demikian pangilan akrabnya), keramahannya tidak berbeda dengan waktu yang dulu, terlihat begitu akrab, dari cara dia berbicara seperti seorang sahabat dan seorang ayah kepada anak. Dr. Rudy Lolowang banyak memberikan semangat dan nasehat untuk tetap setia melayani demi kemajuan gereja dan pelayan.

Di tengah-tengah suasana yang penuh dengan canda ada kerinduan dan keinginan yang besar supaya Dr. Rudy Lolowang  kembali dan tinggal di Indonesia. Salah seorang anak didiknya Pdt. Royke Soromi langsung mengangkat sebuah cerita tentang Pidato perpisahan Dr. Rudy Lolowang yang waktu itu akan meninggalkan kampus dan berangkat ke Ammerika. Dalam pidato itu Soromi mengatakan bahwa Dr. Rudy Lolowang berjanji pasti kembali dengan mengangkat sebuah cerita tentang Jenderal Douglas Mac Arthur dengan kalimatnya: “I SHALL RETURN” Ini adalah janji yang diucapkan seorang jenderal terkenal Amerika Serikat, ketika akan meninggalkan Filipina menuju Australia. Hal itu dilakukan untuk menghindari serangan pasukan Jepang yang sedang memasuki Filipina ditahun 1942, setelah sebelumnya Jepang membombardir pangkalan angkatan laut AS di Pearl Harbour pada Agustus 1941. Dan janjinya itu digenapi saat jenderal ini memasuki Filipina lagi pada Oktober 1944 setelah berhasil memukul mundur pasukan Jepang.

“I WILL BACK” ……. Ujar Lolowang

Kehadiran Dr. Rudy Lolowang di Indonesia dalam rangka untuk mengadakan survei tentang keadan yang sebenarnya untuk bisa di ketahui dunia bahwa di Indinesia ladang-ladang sudah menguning siap untuk dituai. (RS)