levitra

Kesaksian “Pdt. Dr. Yesaya Pariadji”

Published on Jun 19 2014 // Berita Kesaksian, Berita Motivasi

Pdt-Yesaya-Pariadji
Pdt. Dr. Yesaya Pariadji pernah di vonis mati dan harus dioperasi otak oleh dokter. Setelah mengalami kelumpuhan, beliau pun membaca Alkitab atas perintah langsung Tuhan Yesus untuk membuktikan Firman Allah penuh kuasa dan mujizat Allah. Istri beliau mendirikan Persekutuan Doa yang diadakan setiap hari senin di Apotik, jl. Kyai Maja, bekas gudang dan restoran. Persekutuan doa tersebut selalu penuh sesak, parkir mobil penuh. Saat itu, Pdt. DR. Yesaya Pariadji tidak pernah mau mengikuti acara-acara tersebut. Beliau hanya terkadang mengintip dengan teman-teman beliau yang sama-sama ismael (muslim). Beliau menolak membaca Alkitab dan berkali-kali menolak saat dipanggil dan diperintahkan menjadi seorang Pendeta. Berbagai dalih dilakukan untuk selalu menghindar. Bagaimana saya dapat menjadi Pendeta?,lalu Tuhan Yesus memberi penglihatan, dengan menggandeng tangan beliau memasuki ruangan yang besar dan penuh kemuliaan dan di pintu masuk, Tuhan Yesus berkata: “Lihat Pariadji, ribuan orang menunggu kamu untuk didoakan, untuk dibebaskan dan disembuhkan dari segala penderitaan, segala penyakit, dari segala kutuk.” Dengan menunjukkan puluhan ribu orang, Tuhan Yesus berkata: “Mereka akan disembuhkan bila engkau mau menyampaikan Firman Allah, karena di balik Firman Allah yang benar, yang disampaikan oleh orang yang benar, akan penuh kuasa-kuasa dan mujizat-mujizat Allah.
Sewaktu beliau divonis operasi, divonis dokter tidak akan berumur panjang. Tuhan Yesus mengutus malaikat untuk menjemput beliau ke sorga dan langsung memberi perintah:
1. Pariadji, engkau belum saatnya mati. Lihat! Namamu tercatat di sorga bersama istrimu Etty Darniaty.
2. Kembalilah ke bumi untuk menyerukan bahwa manusia harus suci perkataanya, manusia harus suci pikirannya, manusia harus suci segala perbuatannya, untuk mempersiapkan jemaat yang kudus, jemaat yang siap ke sorga.
3. Engkau harus menyampaikan dan menyaksikan apa yang kau lihat di sorga, apa yang kau dengar di sorga.
4. Hamba menjadi seorang Pengkotbah, seorang Pendeta, setelah engkau mengirim malaikat-Mu, setelah engkau memberi penglihatan, bila hamba menjadi pengkotbah,akan diberikan kuasa untuk menyembuhkan puluhan ribu orang. Dan engkau memberikan penglihatan jemaat gereja Tiberias akan mencapai jutaan orang yang mengitari Tahta Allah.
Dipaksa Tuhan Yesus untuk melayani
Pdt. DR. Yesaya Pariadji berdoa selama ± 6 bulan, siang dan malam dengan air mata: “Tuhan jangan pilih hamba untuk melayani, pilih saja orang yang lebih baik dari hamba. Tolong Tuhan, jangan pilih hamba.” Suatu saat beliau digandeng Tuhan melihat neraka. Lalu beliau berlutut mencium kaki Tuhan: “Tuhan, engkau angkat mereka dari Api Neraka. Saya ganti mereka ke Neraka”, lalu Tuhan berkata: “Mereka tidak percaya dengan korban darah Kristus, yang tertumpah dari salib. Mereka terlambat bertobat.”, Pdt. DR. Yesaya Pariadji mempunyai Roh Martir seperti Yohanes. Bila mulut saya belum pernah mencium kaki Tuhan Yesus, setan-setan berhak merobek mulut saya hari ini (sebab orang dusta anak setan,Yohanes 8:44).
Mengapa Pdt. DR. Yesaya Pariadji dipilih dan dipaksa Tuhan untuk Melayani?
1. Pdt. DR. Yesaya Pariadji mempunyai Roh Martir seperti Yohanes. Roh Martir adalah siap berkorban segala-galanya, bahkan korban darah atau nyawa untuk Tuhan Yesus/pelayanan. Itulah sebabnya, orang yang tidak siap berkorban, tidak mempunyai Roh Martir, Perjamuan Kudus hanya sampai kepada lambang. Beliau rela korban rumah-rumah, rela korban darah dan nyawanya. Saat beliau digandeng Tuhan melihat Neraka, beliau mencium kaki Tuhan dengan air mata bercucuran: “Tuhan, tolong beri kesempatan, angkat mereka dari Api Neraka, hamba yang ke Neraka.” Tuhan Yesus berkata: “Pariadji, hari ini telah kamu genapi nazarmu untuk korban lebih dari siapapun di bumi. Kamu punya Roh Martir seperti Yohanes.” Tuhan Yesus berkata dalam Matius 20:28demikian “Sama seperti anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Artinya: Tuhan Yesus mengajarkan bahwa orang yang melayani adalah orang yang siap memberikan segala miliknya, bahkan darah dan nyawanya. Pelayanan yang punya roh martir inilah pelayanan yang penuh kuasa dan mujizat Allah.” “Saya (Pdt. DR. Yesaya Pariadji) berani berkata: Bila di Jakarta ini ada yang lebih jujur dari saya, saya harus turun dari mimbar. Bila di Indonesia ini ada yang lebih jujur dari saya, saya harus turun dari mimbar. Bila di dunia ini ada yang lebih jujur dari saya, saya harus turun dari mimbar. Jangan menuduh saya sombong. Tuhan mengajari saya, orang yang sombong adalah orang yang berdusta, yang mengurangi atau melebihi ucapan dan kata-katanya.”
2. Beliau ingin bertemu dengan siapapun dengan korban lebih dari pribadi beliau. sejak kecil belia ingin berjumpa dengan orang yang rela berkorban apapun untuk sesama manusia. Beliau punya cita-cita umur 50 tahun jadi pertapa di gunung dengan iman untuk bertemu dengan Tuhan dengan berdoa dan berpuasa. Dan beliau berprinsip ingin bertemu dan berjumpa dengan orang yang siap korban apapun lebih dari pribadi beliau dan betul-betul beliau diuji dan dicoba Tuhan. Dan benar-benar beliau berjumpa dengan pribadi Yesus Kristus yang telah berkorban menyerahkan nyawa-Nya, darah-Nya, dan segala milik-Nya.
Perintah Tuhan Yesus untuk membangun Gereja yang penuh kuasa untuk mengembalikan kuasa Perjamuan Kudus & Minyak Urapan
Tuhan Yesus memberi perintah kepada Gereja Tiberias untuk membuktikan kuasa-kuasa dan mujizat-mujizat Allah dengan pelayanan-pelayanan seperti zaman Kisah Para Rasul (Kisah 2:17-19), dengan ciri-ciri yaitu Pelayanan yang penuh kuasa dan mujizat Allah. Kuasa di balik sakramen-sakramen Perjamuan Kudus(Kisah 2:42-43) & Minyak Urapan, sakramen Baptisan Selam, Perkawinan dan Penyerahan Anak. Begitu bertobat, bertemu dengan Allah yang punya Kerajaan Sorga, saya (Pdt. DR. Yesaya Pariadji) dipanggil menghadap Tahta Allah, diperintahkan untuk membangun Gereja. Saya kemudian menjelaskan kepada istri: “Mari kita jual segala milik kita, rumah kita, untuk membangun Gereja-gereja, untuk membangun pelayanan.” Istri saya setuju, tinggalkan kota Jakarta. Tetapi setelah keluar-masuk desa,Tuhan memerintahkan untuk membangun Gereja yang besar diJakarta.
Pdt. DR. Yesaya Pariadji sebagai pendeta yang dipaksa & dipilih langsung oleh Tuhan Yesus, diberikan janji-janji oleh Tuhan Yesus yaitu:
1. Membangun Gereja terbesar di Indonesia & yang penuh kuasa Allah tiada taranya, Setelah beliau berdoa semalam suntuk lebih dari 6 bulan, roh beliau diangkat ke Sorga dan diberi perintah mendirikan Gereja yang penuh kuasa tiada taranya dan alam maut tidak bisa mengalahkan seperti dalam Matius 16:18-19: “Dan aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di Sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di Sorga.”
2. Akan mengantar ratusan ribu (> 100.000) orang ke Tingkat Ruang Maha Kudus, Dijanjikan tingkat Ruang Maha Kudus, untuk melayani pesta di hadapan Tahta Allah. Saya ingin berjumpa dengan orang-orang yang dipilih Tuhan dan yang dipaksa Tuhan untuk melayani di tahta Allah.
“Tuhan Yesus berkata Gereja Tiberias terbesar di Jakarta & Sekitarnya. Bahkan kini termasuk 10 Gereja Terbesar di Dunia.” Sejak mula-mula pelayanan dimana pun melangkah, KKR selalu dipenuhi orang-orang, di lapangan desa pun dipenuhi. Pada suatu malam setelah siap untuk pindah ke daerah Jawa Tengah, Tuhan memberikan penglihatan dan mimpi kepada saya (Pdt. DR. Yesaya Pariadji). Lengan saya digandeng Tuhan Yesus ke MONAS dan Tuhan Yesus berkata: “Lihat Pariadji, Jakarta dan sekitarnya dimana kamu memandang tinggal menuai. Gereja Tiberias terbesar di Jakartadan sekitarnya.” Yang luar biasa, Gedung PD I No. 20-22, Boulevard Raya, Kelapa Gading, merupakan gedung pertama yang dibeli, yang sekarang cukup megah dan bisa menampung ibadah lebih dari 1000 orang (tempat duduk). Kini maju pesat, serta telah punya empat tempat ibadah di Kelapa Gading dan segera punya 2 gedung lagi di Kelapa Gading yang besar-besar.
Tuhan Yesus secara khusus memilih nama Gereja Tiberias
1. Diberi penglihatan nama TIBERIAS, sewaktu saya (Pdt. DR. Yesaya Pariadji) diberikan penglihatan dan diperintahkan untuk mendirikan Gereja Tiberias oleh Tuhan, maka perlu sebuah nama, perlu ciri khusus. Di dalam suatu penglihatan, saya membaca Yohanes 21 di mana Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai Danau Tiberias, yaitu setelah kebangkitanNya.
2. Danau Tiberias adalah tempat yang tidak pernah dikutuk, dalam suatu tafsiran, danau Tiberias adalah satu-satunya tempat yang tidak pernah dikutuk oleh Tuhan Yesus, karena di dalam pelayanan-Nya, Tuhan Yesus paling banyak, paling lama, paling senang berada di sekitar Danau Tiberias. Dan Gereja yang pertama juga terletak di pantai Danau Tiberias. Dan Tuhan Yesus secara khusus memilih nama bagi Gereja kita yaitu: Gereja TIberias, yang dijanjikan bahwa alam maut tidak dapat mengalahkannya. Gereja yang penuh kuasa, gereja seperti zaman Kisah Para Rasul.
3. Tuhan Yesus mengajarkan mujizat-mujizat besar terjadi di Tiberias, di dalam Yohanes 6:1-2: “Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat, penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.” Rasul Yohanes adalah murid yang paling dikasihi Tuhan Yesus, memberi nama Danau Galilea adalah Danau Tiberias. Lebih dari 2000 tahun sejarah Gereja, tetapi belum pernah ada nama Gereja Tiberias. Padahal sangat terkenal, seperti City of Tiberias terpampang di Israel di mana-mana. Betapa indahnya Tuhan, Engkau telah menyimpan nama Tiberias untuk Gereja kami. Saat ini Gereja Tiberias menjadi Gereja 10 terbesar di bumi.
4. Tuhan Yesus memperlihatkan Jemaat Tiberias: Lautan manusia di Sorga, Pada suatu malam, Tuhan Yesus menggandeng tangan saya ke sorga, ke Tahta Allah dan berkata: “Lihat Pariadji, jemaat Tiberias sangat besar di Sorga.” Tuhan, Engkau telah memberikan penglihatan kepada hamba, lautan manusia (jutaan orang), berjubahkan kekudusan yang akan pesta di Kerajaan Sorga.
5. Dijanjikan diberi kuasa-kuasa untuk menyembuhkan puluhan ribu orang, Mohon ampun bila hamba selalu menolak untuk melayani, bahkan Engkau yang telah memberikan penglihatan dan berkata: “Lihat Pariadji (diperlihatkan gedung yang sangat besar, seperti Balai Sidang) orang demikian banyak menunggu untuk didoakan dan disembuhkan.” Bila mata saya belum pernah diperlihatkan Tuhan Yesus orang banyak untuk didoakan dan disembuhkan, mata saya bisa dibutakan hari ini.
Visi & Misi Gereja Tiberias Indonesia

“Mempersiapkan Jemaat Yang Kudus, Misionaris,
dan Siap ke Sorga”

Leave a comment

Subscribe to our RSS Feed! Follow us on Facebook! Follow us on Twitter! Visit our LinkedIn Profile!