Indonesia Serahkan Bantuan Untuk Pembangunan RS Di Gaza Palestina
Menag Serahkan Bantuan Melalui MER-C untuk Pembangunan RS di Gaza Palestina
Jakarta, Pinmas (10/4) — Menteri Agama H Maftuh Basyuni yang juga Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (10/4) menyerahkan sumbangan senilai Rp155 juta kepada MER-C (Medical Emergensy Rescue Communitte). Sumbangan tersebut dimaksudkan sebagai bantuan untuk mendirikan “Rumah Sakit Indonesia “ di Jalur Gaza , Palestina.
Menag yang diwakili Direktur Penerangan Agama Islam Departemen Agama H Achmad Djauhari, menyerahkan bantuan dan diterima oleh Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad di depan jamaah shalat Jumat Masjid Istiqlal. Hadir antara lain Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta, H Mubarok dan Sekretaris BPPMI, H Subandi.
Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad mengatakan pihaknya memiliki jangka pendek dan jangka panjang dapat memberikan bantuan yang monumental bagi masyarakat Palestina di Gaza, yakni dengan membangun Rumah Sakit Indonesia. “Diharapkan bantuan tersebut dapat mengeratkan hubungan antara masyarakat Indonesia umat Islam dan penduduk Pelestina Gaza pada khususnya, yaitu dengan mendirikan rumah sakit.”
Menurutnya, ini merupakan jembatan emosional dan jembatan batin antara antara MER-C, umat Islam Indonesia dengan Gaza di Palestina. Untuk itu, sesuai dengan rencana pemerintah untuk membangun rumah sakit di Gaza . Satu program yang sinergis antara MER-C dengan pemerintah Indonesia . “MER-C telah bekerja dan mengincar tanah. Kami telah membuat MoU dengan Menteri Kesehatan Palestina, dan tinggal satu tahap lagi pendirian rumah sakit..”
Dia menjelaskan, dana yang dibutuhkan untuk mendirikan rumah sakit itu sekitar Rp30 miliar. “Tanah sudah ada sekitar 1 hektar yang merupakan tanah wakaf dari masyarakat.”
Didirikannya rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Indonesia , lanjut Sarbini, menunjukkan benar-benar donasi atau bantuan khusus dari rakyat Indonesia kepada Pelestina. “Bukan rumah sakit MER-C. Untuk itu, kami mengajak umat Islam di Indonesia untuk dapat membantu berdirinya rumah sakit di Jalur Gaza , Palestina tersebut.”
Dia memaparkan banyak elemen umat Islam yang membantunya. Apalagi MER-C satu-satunya organisasi dari Indonesia atau dari Asia Tenggara yang masuk ke Gaza . “Itu ada Eskpektasi besar umat Islam untuk membantu dalam konteks ini. Ekspektasi ini kami salurkan dalam satu bangunan bersejarah. Rumah Sakit Indonesia itu nanti kami akan mulai bangun mulai bulan Mei 2009.”
Namun, katanya, membangun rumah sakit di Gaza itu jauh berbeda tingkat kesulitannya dengan membangun rumah sakit di Indonesia . “Keslulitannya adalah bahwa Indonesia tidak mempunyai hubungan diplometik dengan Israel . Gaza masih dalam kekuasaan Israel . Ini membutuhkan waktu yang agak lebih lama dibandingkan membangun rumah sakit di daerah yang normal.”
Meski demikian, katanya, pihaknya mempunyai tekad yang kuat. “Insya Allah kita mempunyai jembatan batin yang abadi. Para dokternya nanti bisa dari kita dan juga dari Palestina. Kami mengharapkan dokter dari kita, nanti ada dokter dari Palestina yang kita didik di Indonesia .”
Sarbini mengatakan, “Kita ini emergensi yang terfokus pada gawat darurat. Kita bukan pada banyaknya dokter, tetapi bagaimana efektivitas bisa membantu korban dalam skala luas dan cepat.”
Untuk itu, katanya, pihaknya mengirim emat dokter, tahap kedua itu tujuh dokter. “Kenapa, karena yang dibutuhkan punya dokter bedah dan punya kualifikasi bedah.”
Dia menggugah umat Islam agar tidak henti-hentinya memberi bantuan kepada saudara kita di Palestina, walaupun media selama ini kurang memfokuskan. Padahal, perang di Palestina itu perang sampai akhir dunia. Menurutnya, rumah sakit yang ada di Palestina antara lain RS As-Shifa, RS Al-Quds, RS Atfal, dan klinik-klinik kecil milik swasta. “Rumah sakit yang menjadi rujukan adalah RS As-Shifa.”
Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam, Achmad Djauhari mengatakan umat Islam diharapkan dapat membantu mengingat sesama muslim itu bersaudara. Umat Islam yang satu dengan lainnya itu bagaikan bangunan, saling mendukung. Untuk itu, melihat Gaza seperti itu, setidaknya kita umat Islam dapat membantu sesama muslim. “Nanti anak keturunan mereka akan berjaya lebih baik dibandingkan hari ini.”
Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, H Mubarok mengatakan, banyak di antara kita peduli membantu saudara kita di Palestina, khususnya yang menjadi korban serangan Israel .
Mengapa bantuan diserahkan kepada MER-C? “Kami melihat MER-C sedang melakukan suatu proyek kemanusiaan di sana , membantun rumah sakit. Itu yang membuat motivasi kami menyerahkan ke MER-C yang konon nanti rumah sakit tersebut akan dinamakan RS Indonesia.”
Mubarok mengaharapkan bantuan yang diserahkan kepada MER-C bukan hanya jamaah Istiqlal, tetapi jamaah masjid lainnya perlu membantunya. “Jangan sampai ide besar ini tidak jadi kenyataan. Untuk itu, harus ditopang oleh semua kalangan umat Islam. Ini sifatnya relatif abadi, sehingga kita terus dikenal dan ini sesuai dengan tujuan nasional kita meningkatkan perdamaian dunia melalui karya nyata mendirikan rumah sakit Indonesia di Gaza,” ucap Mubarok. (dik/ts)
sumber : http://www.kemenag.go.id