Fransiskus dari Assisi
Santo Fransiskus dari Assisi atau Asisi (lahir di Assisi, Italia, 5 Juli 1182; meninggal di sana pada 3 Oktober 1226) mendirikan Ordo Fransiskan atau “Friars Minor”. Dia adalah santo pelindung hewan, pedagang, dan lingkungan.
Bukan sebuah kehidupan mengemis yang dijalani oleh saudara-saudara tersebut ketika mereka mulai pada 1210 dengan persetujuan Paus, tetapi sebuah usaha yang tekun. Kerja mereka termasuk pelayanan tempat tinggal bagi orang sakit dan miskin.
Mereka berkumpul bersama setiap tahun pada hari Pentakosta di gereja kecil di Portiuncula di Asisi, untuk melaporkan pengalaman merekan dan memperkuat mereka untuk usaha baru.
Ada ketidak pastian dalam catatan kronologi dan sejarah mendetail dari akhir 15 tahun hidup pendirinya. Namun tahun-tahun ini mencakup kisah tentang asal-usul rumah-rumah pertama di Perugia, Cortona, Pisa, Florence, dan di tempat-tempat lainnya (1211-1213); upaya-upaya awal untuk melaksanakan misi kepada orang-orang Islam, pengutusan lima saudara yang tak lama kemudian menjadi martir ke Maroko, serta perjalanan yang dilakukan oleh Fransiskus sendiri ke Spanyol. Karena menderita sakit, ia terpaksa kembali tanpa mencapai tujuannya. Pemukiman-pemukiman pertama di jazirah Spanyol dan di Perancis, dan upaya-upaya untuk memperoleh tempat berpijak di Jerman, yang mulanya gagal. Perjumpaan Fransiskus dengan St. Dominikus di Roma pada Konsili Lateran Keempat (1215) hanyalah legenda. Bahkan argumen Sabatier untuk membuktikan bahwa pertemuan itu sungguh-sungguh terjadi pada 1218 sangat dipertanyakan.
Yang diakui historis adalah laporan yang berkaitan dengan perjalanan Fransiskus ke Mesir dan Palestina, pada Perang Salib Kelima. Pada kesempatan itu ia berusaha mengkristenkan Sultan Al-Kamil dan memberikan bukti-bukti bahwa ia bersedia mati demi imannya. Juga pertikaian intern yang muncul di dalam ordonya ketika ia kembali ke Italia pada 1220; asal-usul kepemimpinannya yang kedua dan diperluas, yang digantikan dua tahun kemudian oleh bentuk finalnya yang disusun oleh Kardinal Ugolino; dan penyerahan Indulgensia Portiuncula oleh Paus Honorius III pada tahun 1223). Dokumen ini mula-mula ditolak oleh Sabatier, namun belakangan diakui otentisitasnya.