Anak yang bertumbuh dalam Kristus
- Ini bukan tanggung jawab utama dari gereja ! Ya,..sudah tahu!
– Ini bukan tanggung jawab utama dari guru sekolah ! Ya,…sudah tahu!
– Tanggung jawab utama ada di orang tua ! Ya….SUDAH TAHU !!!
Sudah tahu ini tanggung jawab orang tua, tapi ..BAGAIMANA CARANYA ?!
Secara detail H. Norman Wright & Gary J. Oliver menjelaskannya dalam “RAISING KIDS TO LOVE JESUS” (diterbitkan di Indonesia oleh Gloria Graffa), tapi kita akan lihat secara garis besar ada 4 langkah penting yang harus dilakukan oleh semua orang tua yang menyadari tanggung jawab untuk membawa anaknya bertumbuh dan mengasihi Yesus.
* Langkah 1 “Menjadi orang tua yang biasa bersukacita dalam Tuhan”
Andrew Murray pernah menyatakan bahwa “kekuatan mendidik anak tidak terletak pada perkataan atau pengajaran kita, tetapi pada diri dan tindakan kita. Bukan pada apa yang kita pikirkan tentang pengajaran ideal bagi anak kita, tetapi melalui hidup, kita mendidik mereka. Bukan harapan atau teori kita, tetapi kemauan dan kehidupan nyata kitalah yang mendidik mereka. Dengan hidup seperti Kristus kita membuktikan bahwa kita mengasihi kehidupan Kristus, bahwa kita memilikinya; dan dengan demikian mempengaruhi anak-anak untuk juga mencintai dan memilikinya.”
Jadi, berhentilah untuk berteori tentang pentingnya BERSUKACITA SENANTIASA DI DALAM TUHAN, tapi mulailah hidupi teori itu dalam hidup Anda sebagai orang tua.
* Langkah 2 “Menjadi orang tua yang memahami makna hidup bagi Kristus yang sesungguhnya”
Kesalahan paling fatal bagi orang tua yang ingin membawa anaknya mengasihi Yesus, kalau mereka tidak dapat membedakan manakah kehidupan yang berkenan bagi Kristus dan manakah yang bukan.
Hidup yang dipersembahkan bagi Kristus ditandai oleh banyak hal, terutama orang tua yang lapar dan haus akan kebenaran. Sebab saat kita dalam keadaan seperti itu maka kita tidak hanya mampu menghindari sesuatu yang kita tahu buruk dan berbahaya tapi juga akan mampu menghindari sesuatu yang akan melemahkan atau menghilangkan kepekaan rohani kita.
John Piper menyatakan bahwa, “musuh terbesar dari lapar akan Allah bukanlah racun, tetapi makanan enak. Bukan sekumpulan dosa yang akan melemahkan kehausan kita akan Kebenaran, tetapi tayangan-tayangan biasa yang kita nikmati setiap hari di TV atau info-info gossip (hoax) yang kita ikuti di facebook.
Pikul salib adalah petunjuk dari firmanNYA di Lukas 9:23 supaya kita dapat melewati langkah kedua ini.
* Langkah 3 “Menjadi orang tua yang terbiasa memperlihatkan kehidupan rohani yang disiplin”
Mencetak dan membentuk karakter rohani anak di tengah lingkungan saat ini yang telah kehilangan makna integritas bukanlah hal yang mudah. Hal ini hanya dapat dilakukan, jika sebagai orang tua kita siap menjadi “etalase” kehidupan disiplin rohani yang nikmat dan menyenangkan.
Pastikan kita bukan hanya telah memiliki kebiasaan membaca alkitab setiap hari tapi telah menjadi kenikmatan dan kesukaan dalam membaca alkitab.
Tuhan Yesus dalam Matius 11:28-30 menyatakan bahwa kita baru dapat merasakan enaknya kuk (salib) dariNYA hanya kalau kita senantiasa belajar dari DiriNYA.
* Langkah 4 “Mengembangkan kepekaan suara hati anak”
Akar permasalahan yang dihadapi anak-anak bukanlah kurangnya gizi, informasi, atau lingkungan sosial yang lebih baik. Bukan pula rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri dan kurangnya kesempatan. Masalah utama mereka seperti juga kita, adalah bahwa mereka berdosa. Dosalah yang dapat melumpuhkan kepekaan suara hati manusia. Anak-anak membutuhkan teladan yang bisa dilihat secara jelas bahwa betapa bahayanya menyimpan dosa di dalam hati.
Anak-anak tak akan pernah mengembangkan kepekaan terhadap suara hati mereka jika mereka tidak melihat suatu teladan. Hati mereka tidak akan hancur oleh dosa-dosa mereka jika mereka tidak melihat hati orangtuanya hancur oleh dosa-dosanya.
4 langkah di atas hanyalah langkah awal untuk masuk dalam kehidupan sebagai orang tua yang menjadi teladan sekaligus sahabat untuk berbagi kisah dan pergumulan dalam perjalanan iman.
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. (Filipi 1:6)
Disadur oleh hy (03/14)
sumber: